
Sebanyak 113 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) mengikuti pelatihan kewirausahaan dan membatik yang berlangsung di Batik Musa Sewon, Bantul. Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya UPY untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kewirausahaan, yang juga menjadi salah satu fokus utama dalam program PPG.
Acara dibuka oleh Mursaini, S.Si., pemilik Batik Musa, yang dengan ramah menyambut para mahasiswa. Terlihat begitu antusias, 113 mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi PGSD, Matematika, dan BK hadir dengan penuh semangat. Mereka didampingi oleh Koordinator Prodi PPG, Dr. Dhiniaty Gularso, S.Si., M.Pd., Sekretaris PPG, Rian Nurizka, M.Pd., serta dua admin kelas, Rinditya Purnamasari, S.Pd., dan Eria Kumala Dewi, S.Pd.
Pelatihan berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024 lalu, mulai pukul 07.30 WIB dan terbagi menjadi dua sesi yang sangat menyenangkan:
- Pemaparan Materi Membatik
Dalam sesi ini, mahasiswa diajak mengenal lebih dalam tentang batik—mulai dari sejarah dan makna batik, jenis-jenisnya, hingga cara-cara pembuatannya. Tak hanya sekadar teori, para mahasiswa juga diberi wawasan tentang pentingnya batik dalam budaya Indonesia. - Praktik Membatik
Setelah penjelasan teori, mahasiswa langsung terjun untuk berkreasi dengan membatik. Dengan bimbingan dari para pengrajin yang ahli, mereka belajar membuat batik cap dan batik tulis, dimulai dari desain hingga proses pewarnaan kain. Setiap langkah diajarkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang oleh para pengrajin, menjadikan pengalaman ini sangat berkesan.
Koordinator Prodi PPG, Dr. Dhiniaty Gularso, mengungkapkan betapa pentingnya pelatihan ini untuk mahasiswa. “Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya siap menjadi guru yang cakap, tetapi juga memiliki keterampilan yang berguna dalam kewirausahaan. Semoga ini memberi mereka bekal untuk masa depan yang lebih luas,” ujarnya.
Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih dekat dengan budaya Indonesia yang kaya, khususnya batik. Batik Musa Sewon, yang berlokasi di Tarudan Kulon, Sewon, Bantul, DIY, dipilih sebagai tempat pelatihan karena dikenal sebagai pusat pelatihan dan produksi batik yang sangat menghargai kualitas dan tradisi.
Para mahasiswa tidak hanya pulang dengan keterampilan baru, tetapi juga dengan semangat baru untuk melestarikan batik dan membuka peluang usaha di masa depan. Pelatihan ini menjadi titik awal yang positif dalam perjalanan mereka sebagai calon guru yang kreatif, berbakat, dan berjiwa kewirausahaan.