MENGUBAH MINYAK JELANTAH MENJADI IDE BISNIS BERKELANJUTAN

Pengelolaan sampah menjadi salah satu tantangan besar di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya dalam menangani limbah rumah tangga yang sulit terurai. Menyikapi masalah ini, sekelompok dosen dari Program Studi Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta tergerak untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat melalui pengabdian kepada masyarakat. Kelompok dosen yang dipimpin oleh Zidni Husnia Fachrunnisa, M.Ak. ini fokus pada pengolahan minyak jelantah, yang kerap menjadi limbah yang mencemari lingkungan.

Minyak jelantah, yang dihasilkan oleh hampir setiap rumah tangga, biasanya dibuang begitu saja ke saluran air ataupun tanah, yang mengakibatkan kerusakan pada ekosistem. Oleh karena itu, pada 11 Februari 2025, kelompok dosen ini mengadakan pelatihan untuk mengolah minyak jelantah menjadi produk bernilai jual yang berguna, yakni lilin aroma terapi.

Pelatihan yang diadakan di Padukuhan Grujugan, Kabupaten Bantul, ini melibatkan ibu-ibu dari 10 RT setempat. Selain teori mengenai analisa peluang usaha berbasis limbah rumah tangga, peserta juga mempraktikkan proses pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah. Minyak jelantah yang telah dijernihkan dicampur dengan bahan-bahan lain seperti parafin, pewarna, dan aroma terapi untuk menghasilkan produk yang bernilai jual.

Selain itu, peserta pelatihan juga diberikan pemahaman tentang analisis peluang usaha, yang mencakup analisis pelanggan, pesaing, pemasok, vendor, serta faktor-faktor eksternal lainnya, seperti pengaruh pemerintah dan lingkungan global. Salah satu topik utama dalam pelatihan ini adalah analisis SWOT untuk membantu menganalisis kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dihadapi dalam usaha ini.

Menurut Zidni Husnia Fachrunnisa, produk lilin aroma terapi dari minyak jelantah memiliki potensi pasar yang cukup luas, dengan target konsumen yang meliputi souvenir pernikahan, bingkisan, dan produk dekorasi lainnya. Namun, produk ini juga menghadapi tantangan berupa kemudahan untuk ditiru, sehingga dibutuhkan kreativitas tinggi untuk pengembangan lebih lanjut.

Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta, yang terdiri dari ibu-ibu di Padukuhan Grujugan. Mereka sangat tertarik dengan potensi ide usaha berbasis limbah rumah tangga dan berharap dapat memanfaatkannya sebagai peluang ekonomi. Harapannya, pelatihan ini tidak hanya memperluas wawasan mengenai peluang usaha, tetapi juga memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di lingkungan mereka.

Kedepannya, dosen-dosen dari Universitas PGRI Yogyakarta ini berencana melanjutkan pelatihan dengan fokus pada pengemasan produk dan pemasaran digital untuk membantu pengembangan produk lilin aroma terapi dan usaha berbasis limbah lainnya.