Anak-anak di Kampung Baca Temungiring saat mengikuti pembelajaran matematika berbahasa jawa.
YOGYAKARTA, BERNAS.ID – Tiga mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) mengembangkan pembelajaran matematika di Kampung Baca Temugiring dengan menggunakan media komik matematika berbahasa jawa. Media ini digunakan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika anak usia SD binaan kampung baca temugiring. Ketiga mahasiswa itu, yakni Kharisma Safitri Nur Indahsari, Sudrajat, dan Muhamad Devi Setya Ramadhan. Mereka adalah mahasiswa program studi Pendidikan Matematika UPY.
Pengembangan media pembelajaran matematika dilakukan melihat kurang optimalnya pembelajaran matematika di Kampung Baca Temugiring. Hal tersebut dikarenakan minat belajar matematika anak di Kampung Baca Temugiring yang kurang dan belum ada media pembelajaran yang dapat menarik minat serta motivasi belajar matematika anak-anak kampung baca temugiring.
Menurut anak-anak kampung baca temugiring, buku-buku yang selama ini ada sangat membosankan dan tidak membuat mereka termotivasi belajar karena terlalu banyak tulisan yang mana mereka lebih suka gambar dan cerita. Selain itu, buku yang ditulis dalam Bahasa Indonesia justru dinilai tidak menyenangkan. Pasalnya mereka merasa lebih nyaman dan fasih menggunakan Bahasa jawa.
“Untuk itu kami mencoba untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat media komik matematika berbahasa jawa. Media ini untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika anak-anak kampung baca temugiring,” ujar Kharisma Safitri Nur Indahsari, dalam siaran pers yang diterima, Senin (20/5/2019).
Kepada para pengurus Kampung Baca Temugiring, pihaknya juga melakukan pelatihan menggunakan corel draw, photoshop, dan membuat komik. Sehingga, karya pengurus-pengurus dapat membuat menjadi media pembelajaran anak-anak Kampung Baca Temugiring.
Di bawah bimbingan dosen Pendidikan matematika UPY, Kintoko, M.Pd, pembelajaran dengan media “komat baja” ini sudah dilakukan di Kampung Baca Temugiring. Pembelajaran dengan komat baja dilaksanakan 2 kali dalam seminggu dengan materi sesuai cerita dalam komik. Setiap kali pertemuan satu pokok bahasan. Selesai menggunakan komik, kami memberikan latihan soal yang langsung dikerjakan di papan tulis untuk melatih percaya diri anak-anak kampung baca temugiring.
Ciri khas dari media komik ini adalah Bahasa yang digunakan dalam komik untuk membantu anak-anak yang lebih nyaman menggunakan Bahasa Jawa dibandingkan Bahasa Indonesia. (adn/adn)
baca juga: https://upy.ac.id/berita/racana-arjuna-srikandi-upy-juara-2-di-pimr-viii-tingkat-nasional-tahun-2019