Taufik Muhtarom, Ph.D seorang Dosen muda dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta berhasil meraih gelar Doktornya (Ph.D) di Department of Education and Human Potential Development, National Dong Hwa University (NDHU), Taiwan. Dosen tetap di prodi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) itu dinyatakan lulus dengan Predikat Sangat Memuaskan.
Ujian terbuka digelar secara daring melalui platform google meeting pada hari Selasa (27/6/2023). Penguji terdiri dari 3 professor dari kampus NDHU dan 2 professor dari kampus lain di Taiwan. Para pengujinya terdiri dari Prof. Chen Hsinyi, Prof. Chang Te-Sheng, Prof. Liu Mingzhou, Prof. Kao Tai-Chien dan Prof. Liang Ting Tsai .
Pada ujian tersebut Taufik Muhtarom menyajikan Disertasi berjudul “The Relationship between Math Learning Experiences and Math Achievement Among Elementary Students in Indonesia: Mediating Effect of Self Belief”. Dalam paparannya di hadapan penguji Taufik Muhtarom menjelaskan poin-poin disertasinya. Taufik memaparkan bahwa ketertinggalan kualitas pendidikan Indonesia dengan negara lain yang dibuktikan dengan rendahnya ranking skor kemampuan numerasi dari Lembaga survey internasional seperti TIMSS dan PISA menjadi alarm yang kuat bagi para pihak terkait untuk berupaya berperan serta dalam memperbaikinya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penelitian tentang pengaruh dari pengalaman belajar matematika terhadap prestasi belajar yang dimediasi oleh self belief siswa dalam pembelajaran matematika. Self belief merupakan salah satu aspek psikologis siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika yang jarang diberikan perhatian secara serius. Padahal beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa variable math self belief dan kemampuan numerasi siswa menunjukkan hubungan yang positif. Dalam penelitiannya, Taufik menyoroti peran mediasi dari self belief yang terdiri dari math anxiety (kecemasan belajar), math self efficacy (efikasi diri), dan math self concept (konsep diri) pada pengalaman belajar matematika dan prestasi belajar siswa. Setelah melakukan penelitian dengan sample sebanyak 810 siswa sekolah dasar menggunakan teknik analisa data secara hierarchical multiple regression model ditemukan hasil bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari pengalaman belajar matematika siswa sekolah dasar terhadap prestasi belajar matematika dengan dukungan dari peran mediasi math self belief. Hasil dari penelitiannya mengkonfirmasi teori kognitif sosial dari Bandura yang menyatakan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia itu terjadi dalam sebuah interaksi sosial. Proses individu dalam mendapatkan pengetahuan dapat berhubungan langsung dengan pengamatan terhadap interaksi sosial, pengalaman-pengalaman belajarnya dan pengaruh dari media yang ada.
Menurut Taufik Muhtarom, implikasi dari hasil penelitiannya adalah bahwa para guru di tingkat sekolah dasar khususnya guru matematika perlu untuk menaruh perhatian yang besar pada aspek psikologis siswa seperti kecemasan belajar, efikasi diri dan konsep diri siswanya dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Guru perlu untuk memberikan pengalaman belajar matematika bagi siswa dengan melakukan banyak inovasi pembelajaran dengan beberapa model pembelajaran yang bervariasi atau dengan media pembelajaran yang menarik. Selain itu guru juga perlu untuk mengurangi atau meniadakan ancaman dan hukuman negatif kepada siswa saat pembelajaran matematika berlangsung. Hal tersebut diperlukan agar siswa dapat mengurangi kecemasan belajar dan meningkatkan efikasi diri dan konsep dirinya saat pembelajaran matematika berlangsung. Dengan berbekal kecemasan diri yang rendah, efikasi diri dan konsep diri yang tinggi tersebut akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah dasar.
baca juga:https://www.upy.ac.id/berita/program-pendidikan-profesi-guru-prajabatan-2023
baca juga: https://www.upy.ac.id/berita/makarya